
Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Siman, Ponorogo, kembali menyelenggarakan kegiatan rutin Majelis Safari Dauroh Aswaja pada Ahad Wage pada tanggal 01 Juni 2025. Kegiatan ini dilaksanakan di MI Ma’arif Beton Siman dan dihadiri oleh masyarakat umum, khususnya jama’ah Nahdliyyin dari berbagai unsur, termasuk pengurus MWC NU Siman dan badan otonomnya (banom), beserta jama’ah lingkungan sekitar.
Acara ini dilaksanakan pukul 06.30 WIB, dengan serangkaian acaranya yakni pembacaan tahlil dan do’a, sambutan Suriah MWC NU Siman, Mahalul Qiyam dan dipenghujung acara yakni acara inti. Dalam sambutannya Bapak Damiyo Badruddin selaku Rais Suriah MWC NU Siman menyampaikan bahwa “kegiatan ini awalnya hanya berada di Godang Patihan Kidul Siman, sekarang bisa dirasakan untuk anjangsana ke ranting-ranting, agar kegiatan keilmuan mengaji ini bisa juga bermanfaat untuk lingkungan sekitar”.
Tema kali ini mengangkat tentang Hari Raya Idul Adha, di mana orang-orang melaksanakan ibadah qurban. Dalam pengertian syara’, Qurban adalah menyembelih hewan dengan tujuan beribadah kepada Allah SWT pada hari Raya Idul Adha di tiga hari tasyriq, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 bulan Dzulhijjah, yang hukumnya adalah sunnah muakkad atau sunnah yang dikuatkan.

Kehadiran Ustadz Dr. Muhammad Asvin Abdur Rohman, M.Pd.I., pengasuh Pondok Pesantren Darur Ridlo, sebagai narasumber utama, membawa suasana yang khidmat dan hangat. Beliau menyampaikan materi seputar makna dan hikmah Qurban serta pentingnya memahami bagaimana seseorang melaksanakan ibadah qurban. Mengingat semakin dekatnya perayaan Hari Raya Idul Adha tahun ini. Beliau menekankan bahwa “dalam Qurban harus di perhatikan tata caranya karena fadilahnya. Dalam ibadah kurban, memperhatikan tata caranya sangat penting karena memiliki keutamaan atau fadilah yang besar. Tata cara yang benar akan memastikan ibadah kurban sah dan diterima oleh Allah SWT, serta meraih hikmah dan manfaat yang terkandung di dalamnya”.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang menimba ilmu keagamaan, tetapi juga memperkuat ukhuwah islamiyah di kalangan warga NU. Selain itu, Safari Dauroh Aswaja ini menjadi wadah syiar dan penguatan paham Ahlussunnah wal Jama’ah An-Nahdliyah di tengah masyarakat.
Majelis Safari Dauroh Aswaja ini menjadi bagian dari ikhtiar dakwah kultural yang dilakukan oleh MWC NU Siman dalam merawat tradisi keilmuan Islam ala Nahdlatul Ulama, sekaligus menjawab kebutuhan spiritual masyarakat di tengah kehidupan modern.
Kontributor : El-Jack