
Siman, 6 Juli 2025 — Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Siman menggelar kegiatan Safari Dauroh Aswaja bertempat di Musholla Nurul Huda, Dusun Majasem, Desa Madusari, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo.
Acara yang dilaksanakan pada Ahad Wage, 6 Juli 2025 ini menghadirkan narasumber utama Dr. Muhammad Asvin Abdur Rohman, M.Pd.I, pengasuh Pondok Pesantren Darur Ridlo, Putuk Sawuh, Siman, Ponorogo. Dalam kesempatan tersebut, beliau menyampaikan materi mendalam seputar amalan dan keistimewaan bulan Muharram, sebagai salah satu bulan yang dimuliakan dalam Islam.
Safari Dauroh Aswaja ini dilaksanakan di pagi hari pukul 06.30 WIB dengan rangkaiannya yakni pembukaan, pembacaan tahlil beserta do’a, sambutan-sambutan, mahalul qiyam dan diakhiri acara inti yakni ngaji bersama Gus Asvin. Safari dauroh ini dihadiri oleh jajaran pengurus MWCNU Siman beserta seluruh banom (badan otonom), antara lain GP Ansor, Muslimat NU, Fatayat NU, IPNU, IPPNU, dan juga jama’ah nahdliyin dari berbagai wilayah di Kecamatan Siman.
Bapak Tohari mewakili dari pengurus MWC NU Siman menyampaikan akan penting acara Dauroh Aswaja ini di kalangan masyarakat Nahdliyin khususnya dan jama’ah secara umum. Seperti menunaikan puasa sunnah di bulan Muharram pada tanggal 9 dan 10, beliau menyampaikan bahwa “Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin dan Asrarus Shaum menegaskan bahwa puasa bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, melainkan jalan menuju kesempurnaan rohani”. Betapa besar pahalanya orang yang berpuasa, terutama di bulan Muharram ini, pahala seseorang yang berpuasa pada tanggal 9 dan 10 yang dikenal puasa tasu’a dan asyura, maka Allah akan menghapus atau mengampuni dosanya selama setahun yang lalu.

Banyak ibadah-ibadah yang bisa dilakukan di bulan Muharram ini karena keistimewaan dan kemuliaannya, Gus Asvin menjelaskan bahwa “Bulan Muharram adalah salah satu dari empat bulan haram yang memiliki keistimewaan. Di bulan ini, umat Islam dianjurkan memperbanyak amal kebaikan, seperti puasa sunnah, sedekah, dan mempererat silaturahmi”. Beliau juga menekankan pentingnya menjaga warisan tradisi ahlussunnah wal jama’ah an-nahdliyah dalam menghadapi arus pemikiran keislaman yang beragam.
Ketua LDNU MWCNU Siman menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin dakwah Aswaja untuk memperkuat pemahaman keagamaan warga nahdliyin serta menjalin silaturahmi antar pengurus dan jama’ah. “Safari ini menjadi media konsolidasi pemahaman Aswaja an-Nahdliyah sekaligus pengingat akan keutamaan bulan-bulan mulia, khususnya Muharram,” terangnya.
Kegiatan berlangsung khidmat dan penuh semangat, kemudian dibuka sesi tanya jawab, yang diikuti secara antusias oleh jama’ah. Di akhir acara ditutup dengan doa bersama dan ramah tamah antara peserta dan panitia. Harapannya, Safari Dauroh Aswaja ini terus menjadi ajang penguatan dakwah yang mencerahkan dan menyejukkan di tengah masyarakat.
Kontributor : hmd mz